Tertunduk dan enggan untuk sedikit berucap;
Tak perlu melihat wajah sang angin;
Lihatlah arah ketika dia melangkah;
Ombak yang datang, ranting dan dedaunan yang bergoyang,
Mungkin juga layang-layang yang terlepas dari genggaman;
Maka akan kau lihat kemana dia akan pergi.
Biarlah payung itu menjagamu dari teriknya mentari;
Biarlah payung itu menjagamu dari rintikan air hujan;
Karena payung ini tak cukup untuk menjagamu;
Biarlah raga itu menjagamu dari goresan angin malam;
Karena raga ini tak cukup untuk menghangatkanmu.
Waktu yang indah terkadang terasa sekejap mata;
Tapi yakinlah waktu yang lebih indah ada dalam pandangan mata itu;
Genggam dan raihlah cahaya yang akan menerangi perjalanmu;
Menuntunmu meraih puncak kebagiaan;
Jangan kau panggil anak nakal ketika dia berlari;
Dia hanya ingin meneduh dibawah pohon yang rindang;
Menikmati sejuk dari peluknya;
Sejenak terdiam menghitung detik yang selalu berjalan.
